APAKAH MANFAAT DAN MADHOROT FACEBOOK..???
BIDADARI DALAM BUS(catatan perjalanan bag.15)">INDAHNYA PERSAHABATN DI FACEBOOK>BIDADARI DALAM BUS(catatan perjalanan bag.15)
Posted in APAKAH MANFAAT DAN MADHOROT FACEBOOK..???, INDAHNYA PERSAHABATN DI FACEBOOK..., KISAH NYATA DI FACEBOOK, KISAH NYATA SERIAL BIDADARI DALAM BUS on 19 Mei 2010 by rizqi maulanaBIDADARI DALAM BUS(catatan perjalanan bag.15)
__________________________________________________________________
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
P E R I N G A T A N…!!!
DALAM EPISODE INI BIARKAN PENULIS BERKATA JUJUR, AGAR BISA TERGAMBAR DENGAN JELAS SEPERTI APA SIFAT-SIFAT MIA SEORANG WANITA SEBAGAI BIDADARI DALAM BUS…..
Aku lantas mencarai siapa yang harus bertanggung jawab terhadap kehancuran akhlaq dan akidah Mia. Sehingga dia tidak mengenal agama sama sekali. Pemerintahkah, orang tuakah, lingkungankah, guru-gurukah, atau yang salah para ustdz dan kyai yang selama ini penerang agama Islam, tidak sanggup menanamkan akhlaq dan akidak ke hati Mia. Hem guru agama tugasmu sangat berat… Aku termasuk juga orang yang bersalah.
Aku bingung, bagaimana seharusnya aku meyikapi Mia selanjutnya? Akankah aku berpindah tempat atau akau harus tetap duduk berdampingan dengan Ma…..?
Tidak seharusnya, aku menghindar dari pilihan Alloh swt. Aku harus hadapi peristiwa ini dengan penuh kehati-hatian, penuh semangat, penuh harap, penuh kasih sayang dan penuh ketabahan serta keikhlashan dengan selalau mengaharap petunjuk-Nya. Justru disini keikhlashanku beribadah, tugasku menyampaiakan risalah kebenaran Agama Islam sedang diuji. Sanggupkah aku menyampaikan kebenaran Islam sesuai dengan kehendak-Nya. Atau aku menyampaikan kebenaran Islam kepada Mia karena mengharapkan selainnya, mengharapkan imbalan darinya, mengaharapkan kasih sayangnya, mengharapkan hartanya, mengaharapkan perhatiannya, atau mengharapkan selain itu semua. Aku harus menyampaikan apa yang seharusnya aku sampaikan, tidak boleh kurang tidak boleh lebih. Materi apa yang seharusnya aku sampaikan, akupun belum tahu.
Dalam kebingunganku, aku membuang pandangan keluar jendela bus. Ku pandangi sawah yang terbentang luas menghijau dengan tanaman padi, nampak tertata rapi dari tepi ke tepi, seakan tanpa cacat dan cela sedikitpun. Burung-burung beterbangan kesana-kemari diatasnya dengan riang gembira dan menikmati keindahan hamparan sawah yang luas sambil mencari rizki pemberian tuhannya tidak nampak kesedihan sedikitpun. Nampak arak-arakan awan diatas horizantal memenuhi seluruh penjuru angin. Di tepian pandang nampak gunung-gunung dengan berbagai rona yang menjulang tinggi berdiri dengan kokohnya. Dan diatasnya nampak terpancang langit biru yang sangat luas. Semua menambah keindahan alam ciptaannya. Tak terasa aku mendesah subhanalloh, masyaalloh, alhmdulillah.
Tidak terasa aku meneteskan air mata syukur, kesehatan mataku bisa menikmati keindahan alam ciptaannya yang maha luas nan indah, sementara orang-orang buta tidak sanggup menikmati keindahan ini. Sawah luas yang tertanami, burung-burung yang beterbangan diatasnya, awan-awan yang berarak-arakan dan gunung-gunung ditepiannya serta langit biru diatasnya yang sangat luas, sungguh indah dengan mataku yang sehat. Sementara orang buta tidak akan akan sanggup menikmati keindahan itu dan tidak akan mengatakan bahwa dunia ini indah, karena dia buta. Semua apa yang di ciptakan oleh Alloh tidaklah sia-sia (QS : SHOD : 27)
Ajaran Islam adalah terlalu amat sangat indah bagi orang-orang yang tahu, mengenal, merenungkan dan menghayati serta sadar akan dirinya itu siapa. Setiap bagian dari ajarannya mengandung hikmah yang amat penting bagi keharmonisan segala kehidupan didunia ini. Salah satu contoh, kita wajib mencintai sesama muslim, bagaikan mencintai dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak mau mencinta sesama muslim seperti mencintai dirinya sendiri, maka dia tidak beriman (al-hadits).
Setiap kita tentu mencintai diri kita sepenuhnya. Kita tidak ingin jatuh kepada kehancuran, kemiskinan, kebodohan, kerusakan dan kebinasaan. Setiap kita mesti ingin mendapatkan kesuksesan, kekayaan yang melimpah, ilmu yang manfaat, jabatan dan kedudukan tinggi dan terhormat, serta kebahagiaan yang sebenarnya akhirnya masuk syurga. Perasan ini harus pula kita limpahkan kepada saudara kita, saudara sesama muslim. Sekali-kali kita tidak boleh berfikiran hanya diri kita saja yang harus berhasil dan selamat serta masuk syurga, sedangkan orang lain tidak. Sangatlah tidak terpuji orang yang ingin berhasil dengan mengorbankan orang lain. Karena karunia Alloh sangat luas dan kasih sayang-Nya tidak terbatas. Jangan takut tidak kebagian, jangan takut kehabisan. Kalau kita ingin hidup senang bahagia, selamat masuk syurga, orang lainpun demikian juga. Sungguh betapa sangat indahnya, bila kita mempunyai tujuan yang sama kemudian bisa bergandeng tangan melenggang bersama mencapai tujuan yang sama yaitu mencapai ridlo-Nya, walaupun kita saling berbeda tugas.
Perasaan terhadap keindahan Islam ini nampaknya belum dimiliki oleh Mia. Mungkin dia belum tahu tentang ajaran itu, atau mungkin sudah tahu cuman dia kalah dengan keadaan lingkungan yang memaksa, atau entah apa. Sebagian besar orangpun tahu ajaran ini, tapi enggan mengamalkannya. Apalagi cuman sekedar Mia.
Kalau sekiranya semau orang mau mengamalkan ajaran ini maka sungguh betapa indah dunia yang kita diami ini, penuh senyum canda-ria, tanda gembira, saling dan saling. Subhanalloh sangat damai, sejuk, tentram dan bahagia.
Aku tidak ingin kehilangan pemandangan alam persawahan yang indah itu, yang tidak setiap saat bisa ku raih. Segera kamera aku kelurkan dan mengambil gambar-gambar tanpa puas-puasnya. Untung momory cardku tergolong cukup lumayan besar 4GB jadi bisa menampung beribur-ribu gambar pemandangan.
Tak lama kemudian hujan turun, dari rintik-rintik menjadi hujan yang sangat lebat. Maka pemandangan sawah yang indah hilanglah dari pandangan mataku. Perasaaan enjoy beberapa saat dengan menikmati keindahan alam persawahan yang maha luas menyejukkan, berganti pemdangan hujan yang menutup pandanganku. Mulailah aku gelisah lagi, ingin segera sampai Surabaya, segera istirahat. Kenyataan justru sebaliknya. Di kala aku ingin segera sampai Surabaya, malah hujan lebat, bus berjalan lebih lambat dan akhirnya terhenti. Ternyata jalan macet karena banjir. Tak terpikir alehku sebelumnya, kalau akan terjadi hujan lebat dan kemudian banjir semacam ini. Maka terdengar lagi obrolan Mia melalui hp.
“Isterimu kapan pulang Yan….?”
“5 bulan lagi….”.
“Jadi kamu merawat anak-anakmu sendiri..?”
“Iya lah….”.
“Umur berapa anak-anakmu sekarang..?”
“Yang besar umur 7 th, yang kecil umur 4 tahun”.
“Sudah sekolah…?”
“Sudah, yang besar SD kelas satu.. yang kecil di TK “.
“Siapa yang ngantarkan…?”
“Akulah mbak…”.
“Kalau sudah sampai situ, biar aku aja yang ngantarkannya..? kamu di rumah aja”.
“Hehehehe… kok baik kali ya…”.
“Ya to… aku ingin pergi ke tempat warungnya PLETING KUNING”.
“Untuk apa kesana…?”
“Hehehehehe… membandingkan kecantikanku dengan kecantikannya”.
“Lho mengapa demikian..?”
“Iya, aku masih dendam, dulu aku sering kalah bersaing dengan dia ketika rebutan seorang cowok.
Kalau sekarang siapa yang harus kalah”.
“Hehehehe… yang menang dialah bukan kamu”.
“Lho kok bisa…”.
“Nyatanya… “.
“Nyatanya apa..?”
“Pur saja suamimu milih dia dari pada kamu..”.
“Pur anjing, bangsat, kurang ajar…”.
“Hei jangan menghujat sama aku mbak. Tidak ada gunanya. Hujatlah dia dihadapannya saja kalau berani”.
“Sapa bilang tidak berani…. kalau sudah cerai sama aku, siapa yang akan ngasih makan dia aku tidak akan kirim lagi kepadanya”.
“Apakah mbak tidak akan ngirim putra mbak satu-satunya, Lucky..”.
“Lucky aku titipkan kepadamu aja Yan…. itung-itung…”.
“Itung-itung apa…..”.
Begitu aku dengar obrolannya lagi, rasanya sesak dadaku dibuatnya. Walaupun dia tidak bersalah, artinya dia punya hak untuk bicara apa saja, tetapi aku merasa terganggu. Aku ikut malu, mendengarkan ucapan-ucapan itu. Seprti dia tidak mengerti kebebasan dia berbicara, terbatasi oleh kebebasanku tidak teganggu. Tapi itulah Alloh subhanahu wata’ala tidak bosan-bosannya mengujiku. Sebentar aku diberi kenikmatan memandang pemandangan-pemandangan persawahan yang luar biasa indah, kemudian segera di suguhi lagi obrolan-obrolan yang luar biasa memalukan, ditambah jalan macet, hujan dan banjir.
Komentar
Posting Komentar